Masyarakat'
PT Freeport Indonesia (PTFI) menjadi lokasi studi banding berbagai perusahaan di
bidang penanganan kesehatan masyarakat khususnya dalam program pembentukan
kampung siaga, kata seorang pejabat daerah itu.
Kepala Bidang Bina Kesehatan Primer pada Dinas Kesehatan Papua Dr Dolarina de
Breving, M. Kes di Jayapura, Rabu, mengatakan, sebagai perusahaan tambang
terbesar di dunia tapi memiliki perhatian terhadap kesehatan masyarakat
lingkungannya.
PT Freeport sebagai perusahaan tambang tembaga, emas dan perak terbesar di dunia
yang beroperasi di Kabupaten Mimika, Papua masih memperhatikan kesehatan
masyarakat dan ini yang menjadi salah satu alasan dijadikan tempat studi banding
berbagai lainnya.
Hal ini dikatakan saat bertindak sebagai moderator pada pertemuan koordinasi
perencanaan dan evaluasi promosi kesehatan dan kemitraan swasta yang diikuti
berbagai perusahaan dan pimpinan Dinas Kesehatan kabupaten dan kota di Papua.
"Kita berdiskusi dan berbagi pengalaman di bidang penanganan kesehatan yang
dilakukan perusahaan-perusahaan di Papua menuju pembentukan Kampung Siaga,"
katanya.
PTFI menjadi tempat yang handal bagi studi banding penanganan kesehatan
masyarakat sebagai bagian integral dari tanggungjawab sosial perusahaan kepada
masyarakat.
Dia mengaku, dari berbagi pengalaman yang dilakukan PTFI, PT Korindo Group, PT
Medco Papua Industri Lestari dan PT Selaras Inti Semesta, ternyata semua
perusahaan tersebut telah memperlihatkan tanggungjawab sosialnya terhadap
kesehatan masyarakat Papua.
"Kita membuat kesepakatan bersama penanganan kesehatan masyarakat di areal kerja
perusahaan benar-benar sejalan dengan program yang dilakukan pemerintah yakni
Kampung Siaga," katanya.
Apa yang sudah dilakukan perusahaan-perusahaan di bidang kesehatan masyarakat
selama ini sebenarnya sudah menjadi cikal-bakal dari kampong Siaga, tambah Dr
Dolarina.
Sementara utusan PTFI Divisi Public Health Malaria Control (PHMC) Moses Belau,
M. Kes didampingi Kusmaryanto menyampaikan pengalamannya penanganan kesehatan
masyarakat di Kabupaten Mimika.
PTFI senantiasa berpijak pada visi perusahaan, yakni pelayanan kesehatan dasar
berkualitas tinggi dan menanggulangi penyakit menular (wabah) pada masyarakat
umum di Kabupaten Mimika.
"PTFI memiliki komitmen memberi pelayanan kesehatan dasar bermutu tinggi,
mengendalikan Malaria, TB dan IMS/HIV/AIDS serta penyakit menular dan penyakit
infeksi lainnya," kata Moses.
Selain itu, lanjutnya, PTFI mempromosikan pola hidup bersih dan sehat (PHBS)
serta melakukan penelitian-penelitian kesehatan yang bertaraf nasional
maupun internasional.
Untuk Program PHMC tahun 2010-2011, PTFI memberi Pelayanan kesehatan dasar,
penanggulangan malaria (Entomology dan Vector control), Tuberculosis (TB) dan
penanggulangan IMS termasuk HIV-AIDS, pendidikan dan promosi kesehatan.
Di samping itu juga dilakukan upaya penanggulangan wabah (Diare, Campak, Avian
Flu, Demam Berdarah, Meningitis serta bekerja sama dengan stakeholder dalam
penelitian kesehatan khususnya Malaria dan TB di daerah tersebut.
Masalah kesehatan yang dihadapi Divisi PHMC PTFI selama tahun 2009-2010 adalah
lima penyakit besar di area klinik, yaitu Malaria, ISPA, Gastritis, Diare dan
kecacingan, selain kombinasi penyakit TB dan HIV/AIDS pun semakin meningkat,
katanya.
Moses mengatakan, keikutsertaan masyarakat di bidang penanganan kesehatan
bersama, Divisi PHMC PTFI telah membentuk Komite Kesehatan (Komkes) kampong yang
bertujuan membangkitkan kesadaran masyarakat mengenai arti penting memelihara
kesehatan.
"Komkes juga bersama petugas kesehatan di kampung mengadakan analisa masalah
kesehatan, merumuskan masalah, tujuan dan intervensi, membuat rencana kegiatan
dan melaksanakannya serta menghidupkan komunikasi," katanya.
You may view the latest post at
http://www.antaramaluku.com/tetangga/freeport-lokasi-studi-kesehatan-masyarakat
You received this e-mail because you asked to be notified when new updates are
posted.
Best regards,
ANTARA News Indonesia
john@antaramaluku.com
0 komentar:
Posting Komentar