Molukka Hip Hop Community (MHC) mencoba mengawinkan kapata (syair kuno dalam
bahasa adat Maluku) dan kapanya (tembang-tembang tua dalam bahasa adat Maluku)
dengan musik bergenre hip-hop dan rap sebagai bentuk kepedulian terhadap
kebudayaan dan kesenian daerah..
"Sebagai musisi daerah, kami mencoba untuk tetap melestarikannya karena kapata
dan kapanya bukan hanya peninggalan sejarah, tetapi juga identitas dari
masyarakat kita," kata salah seorang personil MHC, Frans "Hayaka" Nendissa
kepada ANTARA di Ambon, Kamis.
Hayaka menjelaskan, kapata merupakan syair kuno berisi wejangan atau petuah dan
beberapa diantaranya bercerita tentang leluhur orang Maluku.
Sedangkan kapanya adalah nyanyian kegembiraan yang biasa didendangkan saat ada
acara-acara resmi, seperti penyambutan tamu maupun ritual adat dan keagamaan.
"Ada juga beberapa doa kepada Tuhan dan alam semesta oleh orang-orang jaman dulu
yang menjadi kapata," ujarnya.
Ia mengungkapkan, saat ini MHC yang merupakan gabungan puluhan rapper dan grup
hip-hop indie yang tersebar di Belanda, Jakarta, Jogjakarta, Salatiga, Semarang
dan Maluku serta telah meluncurkan album bertajuk Moluccan Fibe pada 2009, baru
berhasil mendapatkan satu kapata dari Pulau Seram, berjudul Sopo Muriale.
"Kami belum tahu artinya, tapi menurut beberapa orang tua kapata itu mengisahkan
tentang Nunusaku yang merupakan kerajaan tertua di Maluku," katanya.
Hayaka juga mengatakan, belum bisa memastikan apakah hasil dari pengembangan
kapata dan kapanya itu akan menjadi album kedua ataukah hanya menjadi dokumen
pribadi dari MHC yang telah terbentuk sejak 2008 dan telah menciptakan lebih
dari 50-an tembang dan mengaransemen lagu pop daerah Maluku.
Namun mengutip dari pernyataan Viktor Hugo "music expresses that wich cannot be
said and on wich impossible to be silent", Hayaka menyatakan, musik hasil kawin
silang antara kebudayaan kuno dan modern itu diharapkan dapat menjadi ekspresi
dari orang Maluku.
"Kami belum memikirkan hasilnya akan diapakan, apakah nantinya diluncurkan
melalui situs www.hyfes.nl seperti lagu-lagu kami sebelumnya karena kami masih
mencari lebih banyak lagi kapata dan kapanya, tapi kami akan terus berkarya
sebab musik mampu mengubah manusia dan dunia" katanya.
You may view the latest post at
http://www.antaramaluku.com/budaya-dan-hiburan/mhc-kembangkan-kapata-dan-kapanya
You received this e-mail because you asked to be notified when new updates are
posted.
Best regards,
ANTARA News Indonesia
john@antaramaluku.com
0 komentar:
Posting Komentar