Ingin Pulang'
Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao, Jumat, mengatakan lebih dari 5.000
warga Timor Leste, yang kini hidup di Indonesia dan takut kembali ke kampung
mereka karena dituduh melakukan aksi kekerasan saat referendum tahun 1999, ingin
pulang ke Timor Timur.
PM Gusmao mengatakan koordinator masyarakat Timor Leste di Indonesia telah
mengirim surat kepada dia untuk mengambil langkah hukum atas tuduhan tersebut.
Referendum Timor Leste untuk melepaskan integrasi dari Indonesia pada 1999 itu
memicu kerusuhan dan aksi kekerasan.
Sejumlah orang yang terlibat dalam kerusuhan itu melarikan diri ke wilayah
Indonesia untuk keamanan.
Sejumlah mereka juga dituduh tidak mendukung pelepasan integrasi dari Indonesia
dan diusir dari wilayah Timor Leste.
"Saya mendorong seorang warga Timor Leste yang hidup di Indonesia pada saat ini
dan ia telah mengirim surat kepada saya yang mengatakan ia dituduh melakukan
kejahatan serius pada 1999, dan mengatakan ia bertanggungjawab membawa 5.000
warga Timor Leste kembali ke kampung halaman mereka," kata PM Xanana Gusmao.
"Pengirim surat itu mengatakan ia telah siap menghadapi proses pengadilan atas
tuduhan aksi kejahatan yang ia lakukan pada 1999," kata Gusmao seperti dikutip
koran Timornewsline di laman internetnya.
PM Gusmao menambahkan, sepucuk surat tersebut mendorong pemerntah Timor Leste
untuk membicarakan rekonsiliasi dan perdamaian di negara itu.
Referendum tersebut menuntun provinsi Timor Timor itu menjadi sebuah negara baru
pada Mei 2002 setelah berintegrasi dengan Indonesia selama 24 tahun.
You may view the latest post at
http://www.antaramaluku.com/nasional/5-000-warga-timor-leste-di-indonesia-ingin-pulang
You received this e-mail because you asked to be notified when new updates are
posted.
Best regards,
ANTARA News Indonesia
john@antaramaluku.com
0 komentar:
Posting Komentar