Kondom'
Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Maluku melakukan sosialisasi dan menggalakkan
kampanye "No Condom No Sex" untuk mengatai penyebaran human immunodefenciency
virus HIV/AIDS di daerah tersebut.
"Kami sedang menggalakkan kampanye 'No Condom No Sex' sebagai solusi untuk
menekan penularan HIV/AIDS di daerah ini," kata Sekretaris KPA Maluku,
Sjamsuddin Azis kepada ANTARA di Ambon, Jumat.
Menurut dia, selain memberikan sosialisasi pemakaian kondom bagi para pekerja di
lokalisasi dan tempat hiburan malam di Kota Ambon yang dianggap paling rawan
penyebaran virus HIV, KPA Maluku juga meminta Pemprov Maluku untuk membuat
Peraturan Daerah (Perda) mengenai program tersebut.
"Mudah-mudahan tahun ini Perda tentang penggunaan kondom sudah bisa disahkan
karena HIV sangat berbahaya dan ditularkan melalui jarum suntik dan hubungan
intim, maka kami menganjurkan kepada pekerja di lokalisasi dan tempat hiburan
malam agar selalu menggunakan kondom supaya tidak tertular penyakit menular
seksual (PMS) itu," katanya.
Azis mengungkapkan, pada 2009 Kota Ambon berada pada urutan tertinggi penyebaran
kasus AIDS di Maluku, yakni 635 penderita, disusul Kabupaten Maluku Tenggara (98
kasus), Kepulauan Aru (73 kasus), Maluku Tenggara Barat (41 kasus), Seram Bagian
Barat (31 kasus), Seram Bagian Timur (13 kasus) dan Kabupaten Pulau Buru (12
kasus).
"Sejak Januari hingga Juli 2010, kami menemukan 105 kasus HIV/AIDS di Maluku di
mana presentase menurut jenis kelamin yakni pria yang paling banyak sebesar 62
persen, sedangkan wanita hanya 38 persen," katanya.
Ia juga mengatakan, pada 2009 Maluku menduduki posisi ke-14 dari 33 provinsi di
Indonesia dengan 192 kasus penyebaran penyakit acquired immuno defenciency
syndrome atau AIDS dan 70 orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang telah meninggal.
"Kasus terbanyak ditemukan di Provinsi Jawa Barat yakni 3.598 kasus dan 634 ODHA
yang sudah meninggal dunia," katanya.
Ia menambahkan, generasi muda harus memproteksi diri karena prosentase penderita
HIV/AIDS terbanyak yakni 81 persen berada pada kelompok umur 15-39 tahun,
diikuti usia 40-60 tahun sebanyak 16 persen dan 3 persen berumur 14 tahun.
"Para orang tua juga berperan penting untuk memproteksi anak-anaknya dengan
memberikan pendidikan seks yang baik dan bersikap lebih terbuka mengenai masalah
ini," kata Sjamsuddin Azis.
You may view the latest post at
http://www.antaramaluku.com/kesra/kpa-maluku-sosialisasi-penggunaan-kondom
You received this e-mail because you asked to be notified when new updates are
posted.
Best regards,
ANTARA News Indonesia
john@antaramaluku.com
0 komentar:
Posting Komentar